Faktanya Anak-Anak Bisa Juga Mengalami Gangguan Pendengaran

Mengalami atau terkena gangguan pendengaran bisa dalam tingkatan beragam. Begitu juga dengan usia penderitanya, bayi dan anak-anak misalnya. Ciri ciri gangguan pendengaran pada bayi dan anak-anak cukup berbeda dengan ciri gangguan yang dialami oleh orang dewasa.
Ciri-Ciri Anak Terkena Gangguan Pendengaran
Untuk mengurangi risiko, seperti penyakit yang semakin parah karena terlambat mengenali ciri-cirinya, ini dia ciri atau gejala bayi dan anak terkena gangguan pada indera pendengaran.
a. Tidak Memberi Gerakan Kaget Ketika Mendengar Suara Keras
Ciri pertama, bayi atau anak-anak cenderung tenang atau tidak bersikap kaget ketika diperdengarkan suara keras secara tiba-tiba. Misalnya ketika ada suara petir, mereka terlihat biasa saja.
Atau saat tidak sengaja memutar musik dengan volume kencang, mereka tetap tenang. Bila anak Anda mengalaminya, coba tes berulang, apakah ia benar-benar biasa saja setiap diberi suara kencang secara tiba-tiba.
b. Tidak Mau Menanggapi ke Arah Sumber Suara
Anak terkena gangguan pendengaran bila dia mengalami gejala tidak mau menanggapi suara berisik. Contohnya ketika setiap Anda memutar musik atau asyik berbicara di telepon, serta ketika Anda mencoba membuat suara berisik, dia tetap tampak acuh seolah tidak peduli.
c. Tidak Menoleh Ketika Dipanggil Namanya
Berikutnya, Anda harus waspada ketika anak Anda tidak mau menoleh setiap dipanggil namanya. Khususnya tanpa unsur kesengajaan (pura-pura tidak mendengar, sengaja tidak mau menoleh). Sementara anak Anda langsung memberi respon yang baik saat tahu ada kehadiran orang yang memanggilnya.
Artinya, anak Anda baru menyadari kalau ada orang yang berada di dekatnya dan ingin berinterkasi dengannya saat didekati. Bukan saat dipanggil namanya.
d. Meminta Diputarkan Musik atau Video Dengan Volume Keras
Ciri keempat adalah saat anak Anda selalu meminta diputarkan musik atau video dengan volume keras karena merasa kurang terdengar. Perhatikan batas volumenya, apakah normal atau tidak.
e. Lambat Berbicara
Terakhir, anak lebih lambat dalam berbicara atau kesulitan berbicara. Dia tertinggal jauh dari patokan kemampuan berbicara dari anak seusianya.
Segera konsultasi pada dokter untuk mendapat penanganan tepat. Biasanya bisa berupa pemberian obat (bila berhubungan dengan penyakit atau infeksi), tindakan lanjut, terapi, ataupun saran penggunaan alat bantu dengar Indonesia sejenisnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *